Alkisah, terdapat sebuah pulau di mana semua jenis perasaan tinggal.
Bahagia, Sedih, Pengetahuan, dan semuanya…..termasuk Cinta.
Suatu hari, dibritahukan kepada seluruh perasaan bahwa pulau akan segera tenggelam.
Akhirnya, seluruh perasaan menyiapkan kapal mereka untuk pergi.
Cinta merupakan satu-satunya yang tetap tinggal. Cinta ingin merawat pulau sampai saat-saat terakhir tiba.
Ketika pulau sudah hampir tenggelam seluruhnya, Cinta memutuskan itu adalah waktunya untuk pergi.
Cinta mulai mencari seseorang yang dapat menolongnya keluar dari pulau tersebut.
Tepat pada saat itu, Kekayaan muncul dengan kapalnya yang megah.
Cinta bertanya, “Kekayaan, bolehkah aku ikut denganmu di atas kapalmu?”
Kekayaan menjawab, “Maaf, tapi terlalu banyak harta di kapalku dan sudah tidak ada lagi tempat untukmu.”
Lalu Cinta memutuskan untuk meminta tolong pada Angkuh yang lewat dengan kapal cantiknya.
Cinta memohon, “Angkuh, kumohon tolong aku.”
“Aku tidak bisa menolongmu,” kata Angkuh, “seluruh tubuhmu basah, dan itu akan menghancurkan kapal cantikku.”
Selanjutnya, Cinta melihat Sedih lewat di depannya.
Cinta berkata, “Sedih, kumohon izinkan aku pergi denganmu menggunakan kapalmu.”
Sedih berkata, “Cinta, maafkan aku, tapi aku hanya ingin sendiri saat ini.”
Lalu Cinta melihat Bahagia. Cinta memohon kembali, “Bahagia, kumohon bawa aku denganmu.”
Tapi Bahagia sedang dipenuhi kegembiraan sehingga ia tidak mendengar Cinta memanggilnya.
Cinta mulai menangis. Saat itulah terdengar sebuah suara, “Ayo Cinta, aku akan menolongmu keluar dari sana.” Itu adalah suara seorang tetua.
Cinta merasa sangat bersyukur dan dipenuhi kegembiraan sampai ia lupa menanyakan nama tetua yang menolongnya. Ketika mereka sampai daratan, tetua itu langsung pergi menuju tujuannya.
Cinta mencari pengetahuan dan bertanya, “Siapa tadi yang menolongku?”
“Itu adalah Waktu,” Pengetahuan menjawab.
“Tapi kenapa Waktu menolongku ketika yang lain tidak bersedia?” tanya Cinta
Pengetahuan tersenyum, dan dengan kebijaksanaan serta ketulusan yang besar, dia menjawab,
“Karena hanya Waktu yang dapat mengerti seberharga apa Cinta itu.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar